Featured
- Get link
- X
- Other Apps
Survival Game in Dream
Survival Game in Dream
Salam mimpi ^-^
Apa kabar para pemimpi? Saya harap semua dalam keadaan baik. Sudah lama saya tidak mengisi blog saya tentang mimpi. Karena, beberapa minggu belakangan ini saya jarang sekali bermimpi yang menarik untuk diceritakan kepada teman-teman. Terkait dengan pengendalian mimpi, sampai saat ini saya masih bisa mengendalikan mimpi. Bagaimana dengan teman-teman para pengendali mimpi? Pengendalian mimpi adalah bagaimana kita menentukan alur jalannya mimpi dengan kesadaran penuh bahwa kita sedang bermimpi. Namun, belakangan ini saya tidak sadar sedang berada di mimpi. Tapi saya tetap bisa mengendalikan alurnya dengan baik.
Malam ini saya bermimpi tentang sesuatu yang cukup menarik untuk diceritakan. Walaupun saya tidak tahu apakah ini disebut mimpi yang baik atau mimpi yang buruk. Dalam perjalanan saya kali ini, saya seperti berada dalam survival game. Pernahkah teman-teman menonton film dengan basis cerita survival? Atau pernahkah teman-teman bermain game tentang survival? Kira-kira seperti itulah perjalanan saya kali ini. Adakah dari teman-teman yang tahu mengenai film atau buku Divergent Trilogy? Dalam film itu, ada simulasi ujian untuk melewati faksi-faksi, apakah termasuk ke dalam Abnegation, Candor, Erudite, Dauntless, atau Amity. Pemeran utama di film itu bisa melewati semua ujian tiap faksi--hal yang tidak umum. (Yang belum tahu atau belum nonton, wajib nonton ini ya, ada bukunya juga! ^-^) Bagi yang sudah pernah menonton atau membaca buku ini, pasti paham bagaimana gambarannya. Nah, perjalanan saya kali ini mirip sekali dengan simulasi ujian dalam film itu. Lebih tepatnya seperti simulasi ujian Dauntless. Saya harus bertahan hidup dan lari dari sesuatu atau seseorang atau makhluk yang mengejar saya. Tiba-tiba saya menemukan sebuah pistol di bangunan tua. Di dalamnya terdapat banyak peluru. Berbeda dari senapan pada umumnya, satu rongga hanya dapat diisi satu peluru saja. Namun, senapan dalam mimpi saya rongga pelurunya terdiri dari 10 rongga, dan masing-masing rongga bisa diisi tiga sampai lima peluru. Jadi tidak terbayang kan begitu banyak cadangan peluru yang saya bawa hanya dalam satu senapan saja. Tapi, yang menjadi masalah adalah, masing-masing rongga tidak terisi penuh. Ada beberapa rongga yang kosong. Jadi jika saya menarik pelatuknya dan menekan tombol penembaknya, tidak selalu akan meletus. Sedangkan, makhluk yang mengejar saya berdatangan dari segala penjuru dan menyerang bersama-sama. Saya bersembunyi dalam satu bangunan yang lebih mirip dengan satu ruangan seperti kamar yang memiliki kaca. Saya meletuskan tembakan beberapa kali untuk menjatuhkan makhluk yang menyerang itu. Namun, dua makhluk terakhir yang saya serang akan tumbang dengan dua kali tembakan, seperti ada kenaikan kesulitan atau kekuatan musuh setiap kali saya naik ke level yang lebih tinggi (jika dalam game). Mirip seperti itu, musuh menjadi lebih kuat dan tembakan saya banyak yang meleset. Saat tembakan saya mengenai target, musuh tidak tumbang karena harus terkena dua kali tembakan. Makhluk itu--yang saya pahami sebagai manusia--dapat merangkak ke atas tembok. Kemudian ketika tembakan saya sudah mengenai sasaran sebanyak dua kali, makhluk itu tumbang. Saya kemudian memeriksa tubuhnya. Saya melihat wujudnya seperti manusia. Kemudian disaat saya sedang mengecek badannya, makhluk yang sama muncul entah dari mana. Saya bersembunyi ke balik tembok. Kemudian bersiap-siap menembak ketika makhluk itu muncul. Ketika dia muncul, senapan saya tidak meletuskan peluru karena ada rongga kosong yang tidak terisi peluru tadi. Saya meletuskan beberapa kali, namun banyak dari peluru yang meleset. Makhluk itu kemudian tertembak sekali. Tapi, tetap tidak tumbang. Saya kemudian berpikir, bagaimana bisa manusia tidak mati setelah ditembak sekali, mengapa harus ditembak sebanyak dua kali baru tumbang? Itu aneh kan. Saya kemudian bersembunyi lagi ke dalam bangunan. Setelah saya sadar ada yang aneh, saya mulai bisa menentukan alur mimpi itu. Dan saya berkeinginan bisa menyelesaikan misi itu dengan baik dan berakhir baik. Tiba-tiba saja saya menemukan banyak peluru di laci, lalu saya memungutnya dan mengantonginya ke dalam saku setelah memenuhi rongga kosong dalam senapan. Akhirnya, senapan saya terisi penuh dengan peluru dan mulai bisa meletuskan lagi--kepada makhluk yang mengejar saya. Akhirnya semua makhluk itu tumbang. Lalu saya tersenyum karena bisa berhasil menyelesaikan survival game. Lalu terbangun di tengah malam (Haha).
Semenjak kecil, dari awal saya memulai perjalanan pengendalian mimpi, sudah berbagai kisah yang terjadi. Dari kejadian yang aneh sampai yang aneh sekali sudah saya lalui dalam mimpi. Namun, tidak pernah sekali pun bermimpi tentang survival game semacam ini. Bahkan, tidak pernah bermimpi menggunakan senjata. Tapi, dalam mimpi saya seperti sudah tahu cara menggunakannya. Dan bermain dengan handal, Haha. Demikian cerita perjalanan mimpi saya mengenai survival game alias permainan bertahan hidup. Buat teman-teman yang ingin memiliki perjalanan seperti ini, tips dari saya, teman-teman bisa bermain game survival seharian agar bisa sampai masuk ke dalam mimpi atau membayangkan game survival sebelum tidur. Saya tidak melakukan hal itu, tapi tidak ada salahnya dicoba. Haha.
Salam mimpi ^-^
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment